Disaat banyak hal yang ingin aku lakukan, disaat banyak peluang untuk mengikuti event-event penting,disaat itu pun aku ga' bisa mengikutinya karna sakit. Ya...saat itu pun aku dihadapkan dengan pilihan... "akankah aku harus kecewa terhadap apa yang aku alami ini, dan menyalahkan keadaan ini??? " atau "Tetap selalu bersyukur dalam keadaan ini??"
Akhirnya aku memilih untuk tetap bersyukur kepada Tuhan, Tak ada gunanya kecewa, atau menyalahkan kedaan... sebagai orang pecaya aku yakin bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan aku. Aku percaya Tuhan punya rencana dihidupku. Mungkin skarang aku tidak bisa banyak melakukan kegiatan kegiatan diluar seperti teman-teman lainnya, tapi aku percaya bahwa semua ada waktunya. Ada waktunya nanti aku bisa melakukan banyak hal. dan sekarang adalah waktunya saya untuk terus bersabar.
GOD BLESS US
Selasa, 17 September 2013
Sabtu, 14 September 2013
kisah dibalik lagu IT IS WELL WITH MY SOUL
Sing:
When peace like a river
Attendeth my way
When sorrow like sea billows roll
Whatever my lot
Thou hast taught me to say
It is well it is well
With my soul
It is well with my soul
It is well it is well
With my soul
Though Satan should buffet
Though the trials should come
Let this blest assurance control
That Christ has regarded my helpless estate
And hath shed His own blood for my soul
And Lord haste the day
When the faith shall be sight
The clouds be rolled back as a scroll
The trump shall resound
And the Lord shall descend
Even so it is well with my soul
Kita mungkin sering mendengar lagu diatas.
Jika direnung-renungkan secara pribadi lagu ini begitu menguatkan kita. Dari lirik, melodi dan alunannya seakan mengajak kita untuk merenungkan segala kejadian yang telah kita alami. Lagu ini juga seperti berusaha mengingatkan kita pada sesuatu yang masih utuh di balik setiap kehilangan yang kita alami.
Tahukah Anda cerita di balik penciptaan lagu ini? Ada tragedi pilu yang melatarbelakanginya.
Penciptanya bernama Horatio G. Spafford. Pada akhir tahun 1860-an, ia dapat dikategorikan sebagai orang yang kaya raya. Dari rahim istrinya, Anna, Tuhan mengaruniakan lima orang anak. Spafford adalah seorang ahli huku yang sukses di Chicago, Amerika. Di jamannya, ia sangat akftif dalam gerakan reformasi dan selalu membuka pintu rumahnya bagi setiap aktifis lainnya. Meski ia sangat sibuk, sebagai seorang Kristen yang taat ia masih menyempatkan dirinya untuk turut melayani di gereja sebagai penetua.
Kelihatannya keluarga Spaffor hampir memiliki segala hal, dan sangat berkelebihan. Ia memiliki investasi besar di bidang perumahan elit di daerah tepi Danau Michigan. Akan tetapi, semua itu tidak bertahan lama. Tahun 1870 adalah tahun yang berat, iman mereka diuji di dalam penderitaan yang terjadi atas diri mereka. Anak keempatnya yang bernama Horatio, Jr., menemui ajal karena wabah penyakit. Spafford sangat terpukul menerima kenyataan itu. Ujian pun mendatanginya kembali. Pada tahun 1871, seluruh investasi perumahan yang dibangunnya mulai dari nol mengalami kebangkrutan. Ia rugi besar! Situasi itu semakin buruk karena setelahnya, pada bulan Oktober di tahun itu juga, terjadi kebakaran besar di Chicago (daerah tempat tinggal mereka). Kebakaran itu sangat besar, sehingga hampir seluruh Chicago musnah. Ada 250 orang yang meninggal dan 90.000 orang kehilangan tempat tinggalnya.
Puji syukur, Allah masih berbaik hati atas mereka sehingga Spafford tidak lekas putus asa. Rumah tempat tinggal dan seluruh keluarganya selamat. Meskipun memang uang mereka sudah habis, ia dan Anna tetap mampu berjuang, menggunakan apa saja yang dimilikinya untuk memberi makan orang-orang yang kelaparan, menolong tunawisma, menjaga dan merawat semua korban kebakaran Chicago itu. Kebakaran besar ini merupakan tragedi, dan apa yang dialami Spafford juga sangat buruk. Namun, ia tetap teguh, dan tetap dapat menunjukkan kasih Kristus bagi mereka yang membutuhkan.
Kisah tersebut diatas juga mengingatkan pada kita tentang kisah Ayub, bagaimana ia tetap bertahan dalam setuasi buruk. Bagaimana ia tetap percaya bahwa Tuhan bahwa Tuhan itu baik, dan tidak akan pernah membiarkan umatNya.. :)
Lagu yang diciptakannya setelah peristiwa tragis ini punya makna, bahwa apapun yang terjadi di dalam hidup, baik atau buruk pun itu, Tuhan akan tetap menghibur jiwa kita. Jikapun kita merasa sendirian dalam penderitaan itu, Tuhan akan menunjukkan anugerahNya bagi hidup kita selanjutnya, sehingga dengan demikian, kita dapat menjadi perpanjangan tanganNya untuk menolong orang lain.
Semoga bermanfaat... GOD BLESS US
"http://pargodungan.org/di-balik-lagu-it-is-well-with-my-soul/"
When peace like a river
Attendeth my way
When sorrow like sea billows roll
Whatever my lot
Thou hast taught me to say
It is well it is well
With my soul
It is well with my soul
It is well it is well
With my soul
Though Satan should buffet
Though the trials should come
Let this blest assurance control
That Christ has regarded my helpless estate
And hath shed His own blood for my soul
And Lord haste the day
When the faith shall be sight
The clouds be rolled back as a scroll
The trump shall resound
And the Lord shall descend
Even so it is well with my soul
Kita mungkin sering mendengar lagu diatas.
Jika direnung-renungkan secara pribadi lagu ini begitu menguatkan kita. Dari lirik, melodi dan alunannya seakan mengajak kita untuk merenungkan segala kejadian yang telah kita alami. Lagu ini juga seperti berusaha mengingatkan kita pada sesuatu yang masih utuh di balik setiap kehilangan yang kita alami.
Tahukah Anda cerita di balik penciptaan lagu ini? Ada tragedi pilu yang melatarbelakanginya.
Penciptanya bernama Horatio G. Spafford. Pada akhir tahun 1860-an, ia dapat dikategorikan sebagai orang yang kaya raya. Dari rahim istrinya, Anna, Tuhan mengaruniakan lima orang anak. Spafford adalah seorang ahli huku yang sukses di Chicago, Amerika. Di jamannya, ia sangat akftif dalam gerakan reformasi dan selalu membuka pintu rumahnya bagi setiap aktifis lainnya. Meski ia sangat sibuk, sebagai seorang Kristen yang taat ia masih menyempatkan dirinya untuk turut melayani di gereja sebagai penetua.
Kelihatannya keluarga Spaffor hampir memiliki segala hal, dan sangat berkelebihan. Ia memiliki investasi besar di bidang perumahan elit di daerah tepi Danau Michigan. Akan tetapi, semua itu tidak bertahan lama. Tahun 1870 adalah tahun yang berat, iman mereka diuji di dalam penderitaan yang terjadi atas diri mereka. Anak keempatnya yang bernama Horatio, Jr., menemui ajal karena wabah penyakit. Spafford sangat terpukul menerima kenyataan itu. Ujian pun mendatanginya kembali. Pada tahun 1871, seluruh investasi perumahan yang dibangunnya mulai dari nol mengalami kebangkrutan. Ia rugi besar! Situasi itu semakin buruk karena setelahnya, pada bulan Oktober di tahun itu juga, terjadi kebakaran besar di Chicago (daerah tempat tinggal mereka). Kebakaran itu sangat besar, sehingga hampir seluruh Chicago musnah. Ada 250 orang yang meninggal dan 90.000 orang kehilangan tempat tinggalnya.
Puji syukur, Allah masih berbaik hati atas mereka sehingga Spafford tidak lekas putus asa. Rumah tempat tinggal dan seluruh keluarganya selamat. Meskipun memang uang mereka sudah habis, ia dan Anna tetap mampu berjuang, menggunakan apa saja yang dimilikinya untuk memberi makan orang-orang yang kelaparan, menolong tunawisma, menjaga dan merawat semua korban kebakaran Chicago itu. Kebakaran besar ini merupakan tragedi, dan apa yang dialami Spafford juga sangat buruk. Namun, ia tetap teguh, dan tetap dapat menunjukkan kasih Kristus bagi mereka yang membutuhkan.
Kisah tersebut diatas juga mengingatkan pada kita tentang kisah Ayub, bagaimana ia tetap bertahan dalam setuasi buruk. Bagaimana ia tetap percaya bahwa Tuhan bahwa Tuhan itu baik, dan tidak akan pernah membiarkan umatNya.. :)
Lagu yang diciptakannya setelah peristiwa tragis ini punya makna, bahwa apapun yang terjadi di dalam hidup, baik atau buruk pun itu, Tuhan akan tetap menghibur jiwa kita. Jikapun kita merasa sendirian dalam penderitaan itu, Tuhan akan menunjukkan anugerahNya bagi hidup kita selanjutnya, sehingga dengan demikian, kita dapat menjadi perpanjangan tanganNya untuk menolong orang lain.
Semoga bermanfaat... GOD BLESS US
"http://pargodungan.org/di-balik-lagu-it-is-well-with-my-soul/"
Jumat, 13 September 2013
Doa yang menguatkanku
rumah- kampus-rumah-kampus
untuk sekarang kegiatanku seperti itu.
rasanya ya pastinya bosan, hanya melakukan hal yang itu-itu aja..
liat kegiatan teman-teman, bisa kemana aja, mau lakukan ini bisa, mau kemana aja bisa:)
tapi setiap kali aku berfikir seperti itu, Tuhan berbisik kepada saya:
"Sabar anakku, semua ada waktunya, Aku hanya ingin kamu terus bersabar, ketika kamu mampu melalui semua ini, Aku akan membawamu naik level"
Doa yang selalu menguatkan aku menghadapi setiap persoalan dalam hidupku,
melalui Doa dan pujian, aku merasa tenang.
untuk sekarang kegiatanku seperti itu.
rasanya ya pastinya bosan, hanya melakukan hal yang itu-itu aja..
liat kegiatan teman-teman, bisa kemana aja, mau lakukan ini bisa, mau kemana aja bisa:)
tapi setiap kali aku berfikir seperti itu, Tuhan berbisik kepada saya:
"Sabar anakku, semua ada waktunya, Aku hanya ingin kamu terus bersabar, ketika kamu mampu melalui semua ini, Aku akan membawamu naik level"
Doa yang selalu menguatkan aku menghadapi setiap persoalan dalam hidupku,
melalui Doa dan pujian, aku merasa tenang.
Kamis, 12 September 2013
Bersabar
Ketika hati ingin sekali
namun Tuhan berkata sabar.
Sudah hampir 9 bulan, aku berjalan dengan bantuan tongkat.. Bulan desember, bulan yang sangat aku tunggu2 selama ini justru membuat sebuah peristiwa yang tak ku diinginkan.. 20 desember 2012 lalu, aku mengalami kecelakaan. Aku ditabrak motor dan mengakibatkan kaki kananku patah sehingga aku harus menjalani operasi dan menggunakan tongkat sampai keadaanku benar- benar pulih. saat itu adalah masa-masa final, akibatnya ada beberapa mata kuliah yang tidak saya ikuti. Tapi Puji Tuhan nilai ku yang keluar tidak begitu jelek. setidakya masuk di predikat baik..
Saya cuti akademik selama 1 semester. Memang bahwa banyak hal yang aku lewatkan selama itu. aku tertinggal dari teman2 angkatanku, banyak momen yang tak bisa aku hadiri, dan banyak lagi..bahkan sering terucap "seandainya .... seandainya.... dan seandainyaaa"... kadang keadan itu membuatku mengeluh "kenapa?" bahakan membuat ku merasa kecewa setiap kali check up dan hasilnya belum begitu baik sehingga aku mengatakan "kapan ya ... kapann??"
Namun aku kembali sadar bahwa SEMUA ADA WAKTUNYA Tuhan tidak perah membiarkanku. justru melalui peristiwa ini aku belajar banyak hal.. belajar untuk terus bersabar menanti janji Tuhan, bersyukur dalam keadaan buruk sekalipun, dan tetap percaya bahwa setiap hal yang terjadi ini, Tuhan ijinkan untuk mendatangkan suatu kebaikan buat diriku.
Pertolongan Tuhan nyata dalam hidupku. ketika aku mengalami masalah, DIA slalu punya jalan keluar. Ketika masa cutiku sudah selesai, aku harus masuk kuliah walaupun masih menggunakan tongkat. Namun untuk masuk kembali tidak mudah, banyak surat surat yang harus diurus sana sini. baik dari jurusan, fakultas dan universitas. "bagaimana aku bisa urus itu sendiri ya? sedangkan saya tidak bisa bebas untuk jalan terlalu jauh"... Tuhan mengirimkan teman-teman yang begitu peduli sama saya.. mereka selalu setia menemani saya... dan aku percaya itu bukan suatu kebetulan tapi rencana Tuhan. pengurusan KRS ku pun bermasalah.. mungkin hampir 3 minggu saya mengurus itu. Untungnya Pembimbing Akademikku sangat perhatian.. dari situ juga saya mengatakan bahwa Tuhan itu tidak akan pernah membiarkan ku. Dia selalu punya cara untuk menolong ku. dan masih banyak hal lagi Kebaikan Tuhan yang tak bisa saya tuliskan satu persatu....
Aku percaya bahwa "APA YANG TAK PERNAH KUPIKIRKAN, ITU YANG DIA SEDIAKAN BAGIKU" dan untuk segala sesuatunya "ADA WAKTUNYA" GOD BLESS US AMIN
Sudah hampir 9 bulan, aku berjalan dengan bantuan tongkat.. Bulan desember, bulan yang sangat aku tunggu2 selama ini justru membuat sebuah peristiwa yang tak ku diinginkan.. 20 desember 2012 lalu, aku mengalami kecelakaan. Aku ditabrak motor dan mengakibatkan kaki kananku patah sehingga aku harus menjalani operasi dan menggunakan tongkat sampai keadaanku benar- benar pulih. saat itu adalah masa-masa final, akibatnya ada beberapa mata kuliah yang tidak saya ikuti. Tapi Puji Tuhan nilai ku yang keluar tidak begitu jelek. setidakya masuk di predikat baik..
Saya cuti akademik selama 1 semester. Memang bahwa banyak hal yang aku lewatkan selama itu. aku tertinggal dari teman2 angkatanku, banyak momen yang tak bisa aku hadiri, dan banyak lagi..bahkan sering terucap "seandainya .... seandainya.... dan seandainyaaa"... kadang keadan itu membuatku mengeluh "kenapa?" bahakan membuat ku merasa kecewa setiap kali check up dan hasilnya belum begitu baik sehingga aku mengatakan "kapan ya ... kapann??"
Namun aku kembali sadar bahwa SEMUA ADA WAKTUNYA Tuhan tidak perah membiarkanku. justru melalui peristiwa ini aku belajar banyak hal.. belajar untuk terus bersabar menanti janji Tuhan, bersyukur dalam keadaan buruk sekalipun, dan tetap percaya bahwa setiap hal yang terjadi ini, Tuhan ijinkan untuk mendatangkan suatu kebaikan buat diriku.
Pertolongan Tuhan nyata dalam hidupku. ketika aku mengalami masalah, DIA slalu punya jalan keluar. Ketika masa cutiku sudah selesai, aku harus masuk kuliah walaupun masih menggunakan tongkat. Namun untuk masuk kembali tidak mudah, banyak surat surat yang harus diurus sana sini. baik dari jurusan, fakultas dan universitas. "bagaimana aku bisa urus itu sendiri ya? sedangkan saya tidak bisa bebas untuk jalan terlalu jauh"... Tuhan mengirimkan teman-teman yang begitu peduli sama saya.. mereka selalu setia menemani saya... dan aku percaya itu bukan suatu kebetulan tapi rencana Tuhan. pengurusan KRS ku pun bermasalah.. mungkin hampir 3 minggu saya mengurus itu. Untungnya Pembimbing Akademikku sangat perhatian.. dari situ juga saya mengatakan bahwa Tuhan itu tidak akan pernah membiarkan ku. Dia selalu punya cara untuk menolong ku. dan masih banyak hal lagi Kebaikan Tuhan yang tak bisa saya tuliskan satu persatu....
Aku percaya bahwa "APA YANG TAK PERNAH KUPIKIRKAN, ITU YANG DIA SEDIAKAN BAGIKU" dan untuk segala sesuatunya "ADA WAKTUNYA" GOD BLESS US AMIN
Langganan:
Postingan (Atom)