When peace like a river
Attendeth my way
When sorrow like sea billows roll
Whatever my lot
Thou hast taught me to say
It is well it is well
With my soul
It is well with my soul
It is well it is well
With my soul
Though Satan should buffet
Though the trials should come
Let this blest assurance control
That Christ has regarded my helpless estate
And hath shed His own blood for my soul
And Lord haste the day
When the faith shall be sight
The clouds be rolled back as a scroll
The trump shall resound
And the Lord shall descend
Even so it is well with my soul
Kita mungkin sering mendengar lagu diatas.
Jika direnung-renungkan secara pribadi lagu ini begitu menguatkan kita. Dari lirik, melodi dan alunannya seakan mengajak kita untuk merenungkan segala kejadian yang telah kita alami. Lagu ini juga seperti berusaha mengingatkan kita pada sesuatu yang masih utuh di balik setiap kehilangan yang kita alami.
Tahukah Anda cerita di balik penciptaan lagu ini? Ada tragedi pilu yang melatarbelakanginya.
Penciptanya bernama Horatio G. Spafford. Pada akhir tahun 1860-an, ia dapat dikategorikan sebagai orang yang kaya raya. Dari rahim istrinya, Anna, Tuhan mengaruniakan lima orang anak. Spafford adalah seorang ahli huku yang sukses di Chicago, Amerika. Di jamannya, ia sangat akftif dalam gerakan reformasi dan selalu membuka pintu rumahnya bagi setiap aktifis lainnya. Meski ia sangat sibuk, sebagai seorang Kristen yang taat ia masih menyempatkan dirinya untuk turut melayani di gereja sebagai penetua.
Kelihatannya keluarga Spaffor hampir memiliki segala hal, dan sangat berkelebihan. Ia memiliki investasi besar di bidang perumahan elit di daerah tepi Danau Michigan. Akan tetapi, semua itu tidak bertahan lama. Tahun 1870 adalah tahun yang berat, iman mereka diuji di dalam penderitaan yang terjadi atas diri mereka. Anak keempatnya yang bernama Horatio, Jr., menemui ajal karena wabah penyakit. Spafford sangat terpukul menerima kenyataan itu. Ujian pun mendatanginya kembali. Pada tahun 1871, seluruh investasi perumahan yang dibangunnya mulai dari nol mengalami kebangkrutan. Ia rugi besar! Situasi itu semakin buruk karena setelahnya, pada bulan Oktober di tahun itu juga, terjadi kebakaran besar di Chicago (daerah tempat tinggal mereka). Kebakaran itu sangat besar, sehingga hampir seluruh Chicago musnah. Ada 250 orang yang meninggal dan 90.000 orang kehilangan tempat tinggalnya.
Puji syukur, Allah masih berbaik hati atas mereka sehingga Spafford tidak lekas putus asa. Rumah tempat tinggal dan seluruh keluarganya selamat. Meskipun memang uang mereka sudah habis, ia dan Anna tetap mampu berjuang, menggunakan apa saja yang dimilikinya untuk memberi makan orang-orang yang kelaparan, menolong tunawisma, menjaga dan merawat semua korban kebakaran Chicago itu. Kebakaran besar ini merupakan tragedi, dan apa yang dialami Spafford juga sangat buruk. Namun, ia tetap teguh, dan tetap dapat menunjukkan kasih Kristus bagi mereka yang membutuhkan.
Kisah tersebut diatas juga mengingatkan pada kita tentang kisah Ayub, bagaimana ia tetap bertahan dalam setuasi buruk. Bagaimana ia tetap percaya bahwa Tuhan bahwa Tuhan itu baik, dan tidak akan pernah membiarkan umatNya.. :)
Lagu yang diciptakannya setelah peristiwa tragis ini punya makna, bahwa apapun yang terjadi di dalam hidup, baik atau buruk pun itu, Tuhan akan tetap menghibur jiwa kita. Jikapun kita merasa sendirian dalam penderitaan itu, Tuhan akan menunjukkan anugerahNya bagi hidup kita selanjutnya, sehingga dengan demikian, kita dapat menjadi perpanjangan tanganNya untuk menolong orang lain.
Semoga bermanfaat... GOD BLESS US
"http://pargodungan.org/di-balik-lagu-it-is-well-with-my-soul/"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar